Langsung ke konten utama

Normalisasi Kali Krukut Terkendala Pembebasan Lahan

Penertiban Kemang Terkendala Kepemilikan Sertifikat
Sumber: beritajakarta.com
Normalisasi Kali Krukut di kawasan Kemang, Jakarta Selatan terkendala pembebasan lahan. Sebab, warga yang tinggal di bantaran kali tersebut memiliki sertifikat.

"Kalau di Kemang ada sertifikat, jadi kami nggak bisa sembarangan, itu yang masalah. Memang Jakarta ini kacauanya sudah lama," kata Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta, di Balai Kota, Jumat (9/9).
Basuki mengatakan, akan segera melakukan normalisasi Kali Krukut. Mengingat kondisinya yang sudah menyempit dari lebar semula 20-25 meter hanya tersisa 4-5 meter saja. Bahkan beberapa titik ada yang selebar 1,5 meter saja.
"Pokoknya kalau kamu melanggar dan nggak ada izin, kami bongkar saja. Tapi kalau kamu ada sertifkat itu yang agak susah," ucapnya.
Menurut Basuki, wilayah Jakarta Selatan seharusnya bukan untuk daerah pengembangan. Pengembangan kota harusnya dilakukan di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Jakarta Selatan berfungsi sebagai daerah resapan.
"Kalau lihat rumah di lembah itu artinya pernah dilewati air. Totalnya sudah salah kamu lihat saja peruntukannya," ujar Basuki.
Dikatakannya, kejadian ini mirip seperti saat akan melakukan penertiban di kawasan Pasar Ikan. Saat itu pihaknya ingin menertibkan SPBU lantaran bangunan dinilai berada dilahan milik pemerintah. Namun ternyata SPBU tersebut memiliki sertifikat hak milik.
"Sama seperti Pasar Ikan, saya mau bongkar tengki bensin taunya punya sertifikat hak milik. Saya juga nggak tahu kenapa keluar hak milik itu," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.