Langsung ke konten utama

DKI akan Manfaatkan Waduk Atasi Krisis Air

DKI akan Manfaatkan Waduk Atasi Krisis Air
Sumber: beritajakarta.com
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama pemerintah pusat, Pemprov Jawa Barat dan Banten bekerjasama untuk mengatasi krisis air dengan memanfaatkan waduk, situ, embung dan danau.

Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, Teguh Hendarwan mengatakan rencana tersebut bersinergi dengan Gerakan Nasional Kepedulian Mitra Air (GNKMA). Di Ibukota sendiri tercatat ada 105 waduk, embung, situ, dan danau yang pemanfaatan airnya belum dilakukan secara maksimal.
"Diharapkan dengan pemanfaatan dari hulu hingga hilir ini, aset danau, situ, embung, termasuk daerah aliran sungai bisa memberikan kontribusi agar tidak terjadi krisis air," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (14/9).
Teguh menjelaskan, pengolahan air dari waduk, situ, embung dan danau ini rencananya dimulai tahun ini. Sebagai tahap awal, setiap wilayah minimal ada satu lokasi waduk, situ, embung dan danau yang diolah.
"Jadi bagaimana dari pengolahan ini saat musim kemarau ada airnya. Ketika hujan air bisa tertampung. Tidak lagi terjadi krisis air," ucapnya.
Ia menambahkan saat ini masih mencari lokasi yang cocok untuk pengolahan air. Termasuk memeriksa kualitas air di masing-masing lokasi waduk, situ, embung dan danau. Sementara teknologi dan pengelolaannya akan diserahkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Tahun ini akan kami mulai. Sarana dan prasarananya sudah ada, teknologinya dari kementerian," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.