Langsung ke konten utama

Uji Coba Ganjil Genap Kurangi Kepadatan Kendaraan

Basuki: Ganjil Genap Relatif Baik
Sumber: beritajakarta.com
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menilai penerapan sistem ganjil genap yang dilakukan selama satu bulan ini dinilai relatif mampu mengurangi kepadatan kendaraan.

"Saya kira sudah relatif cukup baik. Polisi bilang bisa kurangi 20 persen volume kendaraan," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (25/8).
Diakui Basuki, jika tidak dijaga oleh petugas beberapa kendaraan masih nekat menerobos. Menurutnya, kebijakan ganjil genap ini, bukan solusi utama untuk mengurangi kemacetan di Ibukota.
Ini menjadi kebijakan transisi, sebelum sistem electronic road pricing (ERP) diterapkan. Saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih melakukan lelang ERP. Diharapkan tahun depan sistem jalan berbayar ini sudah bisa beroperasi.
"Ganjil genap ini bukan solusi sebetulnya. Ini hanya kebijakan untuk menjelang ke ERP. Tapi secara evaluasinya memang relatif agak longgar nih jalan," tandasnya.
Seperti diketahui, Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta bersama dengan Polda Metro Jaya melakukan uji coba ganjil genap selama satu bulan. Yakni dari 27 Juli sampai 26 Agustus.
Selama uji coba, pengendara yang melanggar tidak dikenakan sanksi. Karena uji coba ini juga merupakan bagian dari sosialisasi kepada masyarakat. Pengendara hanya diminta untuk keluar dari jalan yang diterapkan ganjil genap.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.