Langsung ke konten utama

Sistem Ganjil Genap Tingkatkan Kinerja Lalu Lintas

Pembatasan Lalu Lintas Ganjil-Genap Berlaku 30 Agustus
Sumber: beritajakarta.com
Uji coba ganjil genap yang diberlakukan 27 Juli-26 Agustus dinilai cukup mampu menekan tingkat kemacetan. Sesuai rencana, maka pemberlakuan kebijakan tersebut resmi berlaku pada 30 Agustus mendatang.

"Dari evaluasi kita uji coba berhasil mengurangi kemacetan. Ditunjukan dengan meningkatnya kinerja lalu lintas," ujar Andri Yansyah, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, saat rapat evaluasi kebijakan ganjil-genap, Kamis (25/8).
Menurutnya, dari pendataan waktu perjalanan mengalami penurunan rata-rata sekitar 19 persen pada ruas jalan yang diberlakukan pembatasan ganjil genap. Selain itu kecepatan kendaraan juga meningkat rata-rata sekitar 20 persen pada ruas jalan yg diberlakukan pembatasan tersebut
"Volume lalin juga ada penurunan rata-rata sekitar 15 persen pada empat lokasi titik pengamatan. Ini menunjukan meningkatnya kelancaran lalu lintas," katanya.
Selain itu menurutnya peningkatan penumpang Transjakarta terlihat di koridor I (Blok M - Kota) sebesar 32,57 persen yang sebelumnya 53.444 orang menjadi 70.850 penumpang. Hal yang sama juga terlihat di koridor VI (Ragunan - Dukuh atas) sebesar 27,17 persen, dari 22.518 penumpang jadi 28.636 penumpang. Dan di koridor IX (Pinang Ranti - Pluit) sebesar 30,55 persen, dari 32.301 penumpang jadi 42.170 penumpang.
"Namun ada beberapa perhatian seperti perbaikan jalan, pemasangan rambu lalin, penempatan angota dan penegakan hukum," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Bahagianya Peserta Itsbat dan Nikah Massal

Suasana suka cita dan haru menyelimuti pasangan-pasangan yang menjadi peserta itsbat dan nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ya, bertepatan dengan malam Tahun Baru, sebanyak 574 pasangan mengikuti itsbat dan nikah massal di Park and Ride Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Perasaan bahagia di antaranya diungkapkan oleh pasangan termuda Jimmy (19) dan Rizka (19) yang telah resmi menjadi suami istri. Jimmy yang tercacat sebagai warga Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, dirinya sangat terkesan dan beterima kasih kepada Pemprov DKI yang telah memfasilitasi nikah massal tanpa dipungut biaya alias gratis. "Keluarga dan teman-teman juga ikut hadir, saya sangat berbahagia sekali," ujarnya, Senin (31/12) malam. Sementara Rizka, istri Jimmy menuturkan, berbagai keperluan, termasuk mahar telah disiapkan oleh Pemprov DKI. "Alhamdulillah, pernikahan kami disaksikan langsung oleh Pak Gubernur dan keluarga," ungkapnya. Ke