Langsung ke konten utama

DKI Segera Inventarisir Bangunan Terdampak Normalisasi

DKI Segera Inventarisir Bangunan Terdampak Normalisasi
Sumber: beritajakarta.com
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan inventarisasi bangunan yang terkena dampak normalisasi Sungai Krukut. Diharapkan inventarisasi bisa selesai akhir tahun 2016.

Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, Teguh Hendarwan mengatakan, tahun ini belum bisa dilakukan pembebasan lahan. Karena harus ada inventarisir terlebih dahulu. Terlebih tahun ini hanya tersisa empat bulan lagi.
"Mungkin kalau tahun ini belum keburu. Untuk pembebasan kan perlu administrasi, inventarisasi, penerapan lokasi, dan ukur. Yang saya harapkan tahun ini secara administrasi tuntas tahun depan tinggal bayar," kata Teguh, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (29/8).
Menurutnya akan banyak bangunan yang terkena dampak normalisasi. Mengingat lebar sungai akan dikembalikan seperti semula yakni 20-25 meter, saat ini lebarnya hanya tersisa 3-4 meter saja.
"Pak Gubernur jelas perintahnya, Kali Krukut harus di normalisasi, bahkan yang sekarang tiga meter beliau minta jadi 20 meter. Banyak yang akan ditertibkan, dibebaskan dan direlokasi," ujarnya.
Dirinya menyerahkan inventarisasi warga dan bangunan kepada Wali Kota Jakarta Selatan serta Dinas Tata Kota. Untuk trase akan dikeluarkan oleh Dinas Penataan Kota sedangkan Wali Kota akan melakukan pendataan warga dan bangunan yang terkena trase.
"Nanti Pak wali kota yang akan data. Kalau memang mereka punya legalitas jelas kami bayar. Tentunya sesuai aturan dan appraisal tentunya," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Hasil Panen Padi Petani Rorotan Turun 50 Persen

Sumber: beritajakarta.com Cuaca ekstrem yang terjadi di Ibukota beberapa waktu belakangan ini membuat hasil panen padi para petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara mengalami penurunan.