Langsung ke konten utama

Basuki Perintahkan Penghentian Penertiban di Taman Sari

Basuki Perintahkan Penertiban Taman Sari Dihentikan
Sumber: beritajakarta.com
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memerintahkan Wali Kota Jakarta Barat, Anas Effendi untuk menghentikan penertiban di kawasan Taman Sari. Sebab, lahan yang ditertibkan bukan milik pemerintah dan tidak akan digunakan untuk kepentingan umum.

"Saya sudah perintahkan Wali Kota nggak boleh diteruskan. Enggak boleh ada penertiban lagi. Biar mereka nego saja. Karena itu tidak ada hubungan dengan proyek pemerintah," tegas Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (23/8).
Dikatakan Basuki, pihaknya menyerahkan negosiasi kepada kedua belah pihak.
"Kalau sudah ada inkrah ya silahkan nego. Puluhan tahun kok, ditempati, lagipula kami sudah bangun jalan buat aset. Biar mereka nego saja," ujarnya.
Ditambahkan Basuki, surat peringatan (SP) yang telah dilayangkan akan dicabut kembali. Menurutnya, langkah Wali Kota Jakarta Barat, Anas Effendi tidak sepenuhnya salah. Karena ada payung hukum yang mengaturnya. Namun pihaknya lebih memilih agar masalah tersebut diselesaikan melalui negosiasi.
"Makanya saya bilang sudah SP1, SP2 tidak bisa Anda teruskan. Dia juga nggak salah, itu ada pergubnya juga. Kalau sudah putusan inkrah, pengadilan akan memerintahkan kepala daerah untuk mengeksekusi. Tapi pertanyaan saya kenapa sih iseng amat, kayak centeng saja," ucapnya.
Keadaan ini berbeda dengan lahan milik pemerintah atau lahan yang akan digunakan untuk normalisasi sungai. Pejabat diminta untuk tidak mengikuti aturan jika merugikan masyarakat. Sebab, sambung Basuki, pemerintah ada bagi masyarakat untuk keadilan sosial.
"Kita jadi pejabat pemerintah jangan saklek nelan aturan buat nyusahin orang. Tugas kami kan mengadministrasi keadilan sosial," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan Tipar Cakung Raya Marak PKL

Sumber: beritajakarta.com Pedagang kaki lima (PKL) semakin marak di sepanjang Jalan Tipar Cakung Raya, Sukapura, Jakarta Utara. Lapak-lapak PKL digelar di atas trotoar kiri kanan jalan. Dari pantauan Beritajakarta.com , lapak PKL sangat mengganggu pejalan kaki yang melewati trotoar. Bahkan, ada juga lapak yang berada di bahu jalan. Sehingga sering menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut. Terkait hal ini, Lurah Sukapura, Supardi mengatakan, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Tipar Cakung Raya telah ada sejak lama. Ia pun mengaku kesulitan menertibkan PKL, karena banyak yang juga merupakan warga sekitar. "Sulit, PKL‎ di sana itu banyakan warga sini juga," ucapnya, Senin (12/10). Namun Supardi akan segera membawa permasalahan PKL ke rapat pimpinan (Rapim) Pemerintah Kota (Pemkot) AdministrasiJakarta Utara. "Mudah-mudahan dari sana akan ada jawaban dan tindak lanjut yang jelas," tandasnya‎.

Keluarga Pasien Protes, Tarif Parkir RSUD Koja Mahal

Sumber: beritajakarta.com Para pembesuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan sistem tarif parkir yang diterapkan di rumah sakit tersebut. Menurut mereka, sistem tarif parkir per jam sangat memberatkan. Keluarga dan kerabat pasien mengaku keberatan dengan tingginya tarif parkir yang diterapkan. Apalagi kalau mereka sedang menemani atau menjaga keluarganya yang tengah dirawat di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Sangat mahal. Ini kan rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta. Harusnya tarif parkir tidak semahal ini," keluh Saiman (29), salah satu keluarga pasien, Jumat (2/10). Menurut Saiman, tidak sepatutnya rumah sakit justru membebani dengan biaya tinggi kepada keluarga pasien, terlebih mengenai tarif parkir. Hal senada diungkapkan Harum (30), yang sedang menunggu kerabatnya yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut. "Saya sangat keberatan dengan tarif parkir yang mahal," cetusnya. Berdasarkan pantau

Trotoar di Gambir Marak Parkir Liar

Sumber: beritajakarta.com Trotoar yang baru saja diperbaiki, di Jalan Balikpapan dan Jalan Hasyim Ashari, Gambir, Jakarta Pusat dipenuhi mobil yang parkir sembarangan. Hal ini jelas menggangu fungsi trotoar untuk penjalan kaki.