Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Masyarakat Sambut Baik Monas Steril dari PKL

Sumber; beritajakarta.com Penjagaan yang ketat oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan aparat kepolisian di kawasan Monumen Nasional (Monas) sejak Sabtu (13/6) lalu berbuah manis. Kini, kawasan ikon Indonesia itu pun telah steril dari pedagang kaki lima (PKL). Hal itu disambut baik warga dan pengunjung Monas. Riri (23), warga Kembangan Jakarta Barat mengaku senang dengan kondisi Monas saat ini yang lebih terlihat bersih, rapi dan nyaman. Ia pun mendukung langkah Pemprov DKI Jakarta untuk membebaskan taman seluas 82 hektare tersebut dari PKL. "Lebih enak sekarang dibanding dulu, lebih nyaman dan bebas, karena nggak ada lagi pedagang yang nawar-nawarin barang dagangannya," katanya saat ditemui di kawasan Monas, Selasa (30/6). Hal yang sama juga diungkapkan Rona (40), warga Utan Kayu Jakarta Timur yang datang dengan anak dan keponakannya. "Sekarang lebih enak dan nggak semrawut dan kalau bisa seperti ini saja terus," harapnya. Pantauan b

Petugas Temukan Takjil Mengandung Zat Berbahaya

Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat melakukan inspeksi mendadak (sidak) takjil di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Hasilnya, petugas menemukan tiga jenis takjil mengandung zat berbahaya seperti boraks, formalin dan pewarna tekstil. Namun demikian, kata Bambang, pihaknya belum bisa memberikan sanksi terhadap pedagang yang menjual takjil mengandung bahan berbahaya tersebut. Untuk sidak pertama, para pedagang akan didata dan diberi peringatan, dan selanjutnya ditemukan kembali takjil yang sama, maka pihaknya akan menindak tegas dengan memanggil pedagang dan melarang berdagang kembali.Kepala Bagian Kesejahteraan Sosial Pemkot Jakarta Barat, Bambang Djoko Susilo mengatakan, dari 30 sampel yang diambil, tiga jenis takjil positif mengandung zat berbahaya, antara lain mie kuning, asinan dan candil pacar cina. "Saya melihat banyak ketidaktahuan dari masyarakat tentang dagangan mereka yang ternyata mengandung bahan berbahaya. Untuk Sekarang kami baru mel

Akses Tol Priok Beroperasi Akhir Tahun 2015

Upaya pemerintah untuk mengurai kemacetan ibu kota terutama di sekitar kawasan Pelabuhan Tanjung Priok sebentar lagi akan terwujud. Pasalnya, akses Tol Tajung Priok dipastikan akan beroperasi akhir tahun 2015 mendatang.   "Akses Tol Berdikari ini jika berfungsi nanti akan dapat mengurangi angka kemacetan hingga dua kali lipat di bawah," katanya, Selasa (30/6).Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Bebas Hambatan Akses Tol Tanjung Priok (ATP) Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Bambang Nurhadi memprediksi, khusus akses dari Plumpang atau Pintu Berdikari depan Mapolres Jakarta Utara hingga masuk ke JICT akan dapat difungsikan akhir 2015 mendatang. Menurut Bambang, hampir separoh lebih kendaraan akan berada di atas tol untuk dapat masuk ke JICT (Jakarta Internasional Container Terminal). Bambang mengaku, keterlambatan pembangunan 11 pilar tol akses Tanjung Priok- JICT karena terkendala pembebasan tanah warga Koja yang baru selesai pertengahan tahun 2014.

Puncak Mudik Terminal Pulogadung H-3 Lebaran

Kepala Terminal Pulogadung, Simon Ginting memprediksi puncak arus mudik di Terminal Pulogadung akan terjadi pada H-3 Lebaran atau Selasa (14/7) mendatang. Di terminal ini tersedia 107 Perusahaan Otobus (PO) yang melayani trayek ke Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, NTB dan sejumlah kota lainnya. "Pemudik yang menggunakan bus diprediksi meningkat karena perusahaan yang mengadakan mudik gratis mulai menurun," kata Simon, Selasa (30/6). Di sisi lain, Simon mengaku sudah melakukan berbagai persiapan menjelang musim mudik. Persiapan tersebut berupa pembangunan beberapa fasilitas pendukung seperti ruangan menyusui, posko keamanan, posko kesehatan, pusat media serta pemeriksaan kir atau pengujian kendaraan bermotor. Semua fasilitas tersebut akan mulai dioperasikan mulai H-7 Lebaran. Selain itu, pihak Terminal Pulogadung juga akan melakukan uji narkoba melalui urine terhadap setiap pengemudi yang akan membawa para pemudik pada H-7 Lebaran. "Jika hasil uji nark

Asal Tak Boros, Ahok Tak Permasalahkan Serapan Anggaran Rendah

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku mematikan sebanyak 4.000 kegiatan dalam APBD 2015. Tak hanya itu, orang nomor satu di ibu kota ini juga menemukan mark up anggaran terhadao harga satuan dalam APBD 2015. "Saya kira mungkin kegiatan yang kita matikan, kita gabung-gabungkan dari hampir 5.000-an kegiatan sekitar 3.000-4.000 kegiatan," kata Basuki, di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (30/6).Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mematikan sebanyak 4.000 kegiatan yang ada dalam APBD 2015. Selain waktu yang tidak mencukupi, ditemukan juga mark up anggaran terhadap harga satuan. Basuki mengaku tidak mempermasalahkan penyerapan anggaran yang tidak maksimal. Asalkan tidak terjadi pemborosan dalam APBD DKI. Beberapa kegiatan yang masih ditemukan mark up anggaran seperti pembangunan Gelangang Olahraga (GOR) Pancoran senilai Rp 48 miliar. Namun setelah dihitung kembali ternyata hanya memerlukan Rp 35 miliar. "Biarin, daripada boros tidak karuan, m

1.500 Sopir Bus AKAP Bakal Jalani Tes Kesehatan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama instansi terkait siap menggelar Angkutan Lebaran Nasional Terpadu Tahun 2015. Seluruh pihak telah melaporkan kesiapan masing-masing dan H-7 Lebaran semua sudah siap di lapangan. Rakor Persiapan Pelaksanaan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 dipimpin langsung oleh Menteri Perhubungan (Menhub), Ignatius Jonan serta dihadiri sejumlah kepala daerah di antaranya Wakil Gubernur DKI Jakarta dan Jawa Barat, Djarot Saiful Hidayat serta Dedi Mizwar.Demikian terungkap dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Selasa (30/6). Dari rakor tersebut, seluruh sub sektor transportasi baik darat. laut, udara dan kereta api (KA) melaporkan siap mengakut arus mudik ke berbagai daerah di Tanah Air. “Secara prinsip kita siap, baik armada angkutan, infrastruktur jalan, jembatan, pelabuhan, bandara dan lainnya,” ujar Djonan. Sementara Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidaya

Saluran di Pademangan Timur Tersumbat Sampah

Kebiasaan warga membuang sampah sembarangan mengakibatkan saluran air di wilayah RT 13/01, Kelurahan Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta Utara, tersumbat. Kondisi ini membuat kawasan itu rawan banjir dan menebarkan aroma tidak sedap akibat mampetnya saluran. "Saluran air butuh pengerukan. Saluran tersumbat gara-gara banyak warga yang buang sampah sembarangan di saluran air," keluh Susi, salah satu warga RT 13/01, Selasa (30/6). Lurah Pademangan Timur, Agus Fachruddin mengaku sudah berulangkali mengimbau warga agar menjaga lingkungannya. Salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan. "Kalau warga mengeluh ada sampah di kali atau saluran air, pasti kami lagi yang disalahkan. Padahal masyarakat juga yang tidak sadar," kata Agus. Dihubungi terpisah, Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Utara, Bondan Diah Ekowati menjelaskan, setiap hari pihaknya mengerahkan 28 armada truk kebersihan untuk pengangkutan sampah. "Saya akui warganya yang

Perajin Tahu Tempe di Jaksel Dipantau Intensif

Untuk memastikan keamanan makanan yang dikonsumsi masyarakat, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan melakukan pemantauan langsung ke perajin tempe dan tahu di Kelurahan Duren Tiga, Pancoran, Selasa (30/6). Menurut Shita, rencananya hingga sebelum lebaran akan ada pemantauan langsung lapangan ke perajin tahu tempe di lima kecamatan. "Seminggu ini sampling perajin tahu tempe di 5 kecamatan akan kita ambil. Berarti sisa Jagakarsa, Cilandak, Pesanggrahan, dan Mampang," tuturnya."Kita melakukan pemantauan langsung untuk mengawasi pembuatan olahan kedelai yaitu tahu dan tempe. Hari ini di Kecamatan Pancoran ada 4 perajin yang berada di Duren Tiga kita datangi," ujar Shita Damayanti, Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Jakarta Selatan. Pemantauan tim, kata Shita, fokus kepada higienis proses pembuatan dan juga ada tidaknya kandungan formalin dalam produk yang dihasilkan. "Kalau dari pemantauan di lapangan tadi semua sudah memenuhi syarat. Tapi kita jug

Januari-Juni, 745 PMKS Terjaring di Jaksel

Razia Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) terus dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Di Jakarta Selatan, dari Januari hingga Juni sebanyak 745 orang PMKS terjaring razia petugas. Dikatakan Astuti, lokasi PMKS tersebut tersebar di beberapa wilayah di antaranya di Melawai, Jalan Faletehan dan Blok M, Cilandak Timur dan Jalan Brawijaya, Panglima Polim, Fatmawati, Mabes Polri, dan lampu merah Mampang Prapatan."Para PMKS itu pada umumnya berprofesi sebagai gelandangan dan pengemis , pengamen, PSK dan anak jalanan," kata Maria April Astuti, Kepala Seksi Pelayanan Rehabilitasi Sosial Sudin Sosial Jakarta Selatan, Selasa (30/6). Namun demikian, kata Astuti, tidak ada peningkatan PMKS pada minggu pertama Ramadan. Pihaknya pun intensif melakukan operasi.   "Penyisiran dengan mobil dan titik rawan kita jaga seperti di Pasar Rumput, Kalibata, Pancoran, Mangga Besar, Pasar Minggu, Fatmawati, Cilandak, Mampang, CSW," ungkapnya. Sumber: beritajakarta.com

DKI Gelar Sosialisasi Anti Gerakan Radikal

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menggelar kegiatan sosialisasi anti gerakan radikal bagi kalangan remaja khususnya pelajar Sekolah Menegah Atas (SMA). “Tujuan kegiatan ini digelar agar pelajar SMA di ibu kota mendapat bekal untuk memahami lingkungan sekitarnya sehingga tidak mudah terpengaruh aliran yang berkonotasi radikal,” kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta, Ratiyono di Balaikota, Selasa (30/6).Kegiatan ini dilakukan mengingat gerenasi muda merupakan golongan yang mudah terkena pengaruh negatif dari luar, salah satunya adalah gerakan radikal. Ia mengatakan, kegiatan sosialisasi anti gerakan radikal yang digelar di enam sekolah yang tersebar di wilayah ibu kota yakni SMAN 108, SMAN 86, SMAN 47, SMAN 29, SMAN 46 dan SMAN 32. "Pembicara dalam kegiatan sosialisasi ini adalah para mantan angota gerakan radikal yang telah insyaf," ujarnya. Selain mencegah pelajar SMA dari pengaruh gerakan radikal, lanjut Ratiy

Warga Pulau Seribu Butuh Subsidi Bahan Pokok

Sumber: beritajakarta.com Bupati Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Tri Djoko Sri Margianto mengatakan, rencana Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPKP) DKI Jakarta menggelar pasar murah 12 Juli mendatang akan efektif untuk membantu warga Kepulauan Seribu. Namun, kata Tri Djoko, pasar murah tersebut sangat efektif membantu warga pulau jika menjual dan mensubsidi kebutuhan pokok, bukan hanya daging sapi dan daging ayam. "Konsumsi daging warga pulau marketnya kecil, kebutuhannya tidak terlalu melonjak. Lain halnya jika yang dijual di pasar murah kebutuhan pokok," ujar Tri Djoko, Selasa (30/6). Ongkos kirim yang lebih mahal dibanding jumlah pembeli membuat daging tidak dominan di pulau, berbeda dengan di daratan. "Kami tidak punya pasar, jadi untuk kebutuhan pokok ya cukup dari warung-warung saja," jelasnya. DKPKP Provinsi DKI Jakarta bersama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu akan menggelar operasi pasar murah berupa subsidi

Besok, Pasar Murah Digelar di Setu Babakan

Sumber: beritajakarta.com Untuk meringankan beban warga dalam menjalankan ibadah Ramadan, Suku Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Selatan akan mengadakan pasar murah di Setu Babakan, Jagakarsa. Kegiatan tersebut akan berlangsung mulai Rabu (1/7) hingga Kamis (2/7) lusa. Kepala Suku Dinas KUMKMP Jakarta Selatan, Indro Martono mengatakan, dalam kegiatan pasar murah ini akan didistribusikan 1.000 kupon sembako. Kupon dibagikan melalui masing-masing kelurahan. "Paket sembako seharga Rp 60 ribu, kami jual hanya Rp 25 ribu. Paket sembako isinya antara lain, mie instant 2 bungkus, gula pasir 1 kilogram, minyak goreng dan teh," kata Indro, Selasa (30/6). Indro menambahkan, pihaknya akan mengawasi secara ketat pembagian kupon sembako agar tepat sasaran serta bisa membantu warga kurang mampu.

Cegah Daging Gelonggongan, Dua Pasar Disidak

Sumber: beritajakarta.com Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan daging sapi dan ayam selama bulan puasa seringkali dimanfaatkan pedagang nakal untuk menjual daging sapi gelonggongan serta ayam mengandung formalin. Untuk mengantisipasi hal itu, Suku Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan Jakarta Timur menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Klender dan Ujung Menteng, Selasa (30/6). Di Pasar Perumnas Klender, petugas mengambil 49 sampel terdiri dari 20 potong ayam dari tangan PKL dan pedagang di los, 21 sampel daging sapi, 4 bakso, dan 4 adonan bakso. Sedangkan di Pasar Ujung Menteng, petugas mengambil 23 sampel terdiri dari 10 daging ayam, 6 daging sapi, 2 adonan bakso sapi, dan 5 bungkus bakso sapi. Kasi Peternakan dan Kesehatan Hewan Sudin Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan Jakarta Timur, Faizah, mengatakan, ke-72 sampel itu diperiksa di laboratorium untuk mengetahui ada tidaknya bahan campuran atau zat berbahaya. Pemeriksaan meliputi uji bakteri es

RSUD Pasar Minggu akan Diresmikan Oktober

Add caption Warga Jakarta Selatan sebentar lagi bisa mendapatkan pelayanan kesehatan bagus dengan harga terjangkau tanpa perlu datang jauh-jauh ke wilayah lain. Sebab, Pemprov DKI akan mengoperasikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu pada Oktober 2015 mendatang. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Koesmedi Priharto mengatakan, pembangunan RSUD Pasar Minggu Jakarta Selatan yang dimulai sejak April 2014 lalu ditargetkan rampung pada Oktober mendatang. ‎ Saat ini, pembangunan RSUD tersebut masih dalam tahap  finishing  dan memindahkan barang-barang dan perlengkapan medis. "RSUD Pasar Minggu akan diresmikan Oktober mendatang," ujar Koesmedi, Selasa (30/6). Dikatakan Koesmedi, peresmian RSUD Pasar Minggu rencananya akan dibarengi dengan penambahan 500 tempat tidur di RSUD Koja, 250 kamar tidur di RSUD Budhi Asih, dan 200 kamar tidur di P‎asar Rebo. ‎"Penambahan fasilitas kamar tidur ini termasuk di RSUD Pasar Minggu sebanyak 470 unit," ung

Ramadan, Masjid Cut Meutia Bagikan 1.000 Takjil

Sumber: beritajakarta.com Sekitar 1.000 kotak makanan dan minuman siap menjadi takjil atau menu berbuka puasa bagi para warga yang ingin berbuka di Masjid Cut Meutia, setiap harinya selama bulan Ramadan. Warga hanya tinggal duduk di dalam masjid yang berlokasi di Jalan Taman Cut Meutia, Kelurahan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat tersebut. Jika telah duduk rapi, petugas masjid akan membagikan takjil tersebut kepada para warga. Warga juga dipersilahkan untuk menyumbang takjil kepada masjid. "Sajian buka puasa seperti kurma dan nasi kotak. Ini sumbangan rutin dari jamaah," tutur Juliana Dwi Handayani, Sekretariat Masjid Cut Meutia, Selasa (30/6). Menurut Juliana, khusus hari Sabtu-Minggu, pihaknya hanya menyediakan 700 paket takjil yang merupakan sumbangan dari keluarga Presiden ke-2 Soeharto. "Kebanyakan yang berbuka di masjid pegawai di sekitar Menteng," ujarnya. Selain itu, sambil menanti waktu berbuka tiba, Masjid Cut Meutia kerap mengadakan sir

Ahok Masukkan LHKPN dalam Jakarta Smart City

Sumber: beritajakarta.com Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama meminta seluruh pejabat di lingkungan Pemprov DKI untuk menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Nantinya, hasil laporan tersebut akan dimasukkan ke program Jakarta Smart City. Tujuannya, agar masyarakat bisa ikut memantau harta kekayaan yang dimiliki oleh pejabat. "Nanti LHKPN ini, akan dimasukkan ke Jakarta Smart City," ujar Basuki, saat peluncuran portal open data, di Balaikota, Selasa (30/6). Dikatakan Basuki, di LHKPN bisa terlihat pejabat yang bersangkutan memiliki harta berapa banyak, biaya hidup yang dikeluarkan, serta pajak yang harus dibayarkan. ' "Kalau dipublikasi tetangganya kan bisa lihat, misalnya pejabat eselon IV punya mobil Fortuner tapi tidak ada dalam LHKPN maka dia bisa melaporkannya," katanya. Basuki menambahkan, peran serta masyarakat sangat diperlukan. Terlebih di era keterbukaan informasi seperti ini. "Kan nanti m

Makanan Berbahaya Ditemukan di Ramadan Fair

Sumber: beritajakarta.com Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta menemukan sejumlah makanan yang mengandung zat berbahaya di ajang Ramadan Fair Jakarta Utara dan Pasar Rakyat Pademangan. Pedagang makanan yang ketahuan langsung dilarang berjualan di dua kegiatan tersebut. Kepala BPOM DKI, Dewi Prawitasari dari 34 sampel makanan yang diambil dari beberapa pedagang di Ramadan Fair, pihaknya menemukan asinan yang mengandung zat berbahaya berupa formalin, rhodamin B dan boraks serta kerupuk gendar yang mengandung boraks. "Sementara di Pasar Rakyat Pademangan, dari 17 sampel, hanya satu yang mengandung zat berbahaya, yakni kerupuk ikan yang mengandung boraks," kata Dewi, Selasa (30/6). Para pedagang yang ketahuan menjual makanan tersebut langsung diamankan panitia serta dilarang berjualan. Pasalnya sebelum mereka berjualan telah lebih dulu membuat surat pernyataan yang isinya bersedia tidak berjualan kembali apabila ketahuan menjual makanan berbahaya.

Dikawal Petugas P3S, Jakbar Sepi PMKS

Sumber: beritajakarta.com Berbeda dari tahun lalu, kondisi Jakarta Barat Ramadan tahun ini relatif sepi dari keberadaan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Penempatan petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) ternyata berhasil menghalau PMKS dari sejumlah titik rawan. Pantauan  be ritajakarta.com , perempatan lampu merah Tomang yang biasanya dipenuhi PMKS, pada Ramadan tahun ini terlihat steril. Lima petugas P3S dan satu unit mobil Suku Dinas Sosial Jakarta Barat tampak di kolong tol tersebut. “Padahal di hari biasa perempatan Tomang banyak pengemis dan anak-anak jalanan. Tapi bulan Ramadan ini justru sepi. Mereka sepertinya tidak berani berkeliaran di sini," kata Rahmat (42), salah satu petugas P3S di kolong tol Tomang, Selasa (30/6). Pemandangan serupa juga tampak di kolong flyover Grogol. Keberadaan petugas P3S ternyata efektif menghalau PMKS yang kerap berkeliaran di kawasan itu. "Seringnya razia yang kami lakukan juga me

Potensi Retribusi Parkir DKI Rp 1,9 Triliun

Sumber:beritajakarta.com Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memperkirakan potensi retribusi parkir tepi jalan atau on the street di ibu kota bisa mencapai RP 1,9 triliun. Hal itu bisa dicapai jika semua lokasi telah dipasangi parkir meter. Saat ini masih terjadi kebocoran sehingga penerimaan retribusi parkir belum bisa maksimal. Basuki mengakui masih banyak kebocoran pendapatan parkir on the street. Tahun lalu, pendapatan retribusi parkir dari 400 parkir on the street di ibu kota hanya mencapai‎ Rp 7,8 miliar. Tercatat, masih ada kebocoran retribusi parkir sekitar Rp 400 miliar. "Potensi retribusi parkir di Jakarta itu bisa mencapai RP 1,9 triliun. Itu kalau pakai mesin semua, jadi pakai teknologi," kata Basuki, di Balaikota, Selasa (30/6). Basuki mencontohkan, retribusi di Jalan Sabang sebelum menggunakan parkir meter hanya terkumpul RP 500 ribu per hari. Namun setelah menggunakan parkir meter, naik menjadi 12 juta per hari. Hal itu juga terjadi

Ahok akan Ubah Perjanjian Pengelolaan Aset

Sumber: beritajakarta.com Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyayangkan perjanjian pengelolaan aset yang justru merugikan Pemprov DKI. Untuk itu, ke depan, sistem perjanjian akan diubah dari semua built operation transfer (BOT) menjadi build transfer operation (BTO). "Saya akan ubah sekarang perjanjian BTO semua. Jadi dia sudah bangun lalu transfer itu aset punya DKI, baru operasikan. Jadi kalau kita kerja sama dengan orang dan macet saya sita itu," ujar Basuki, di Balaikota, Selasa (30/6). Basuki mencontohkan beberapa perjanjian yang justru merugikan Pemprov DKI Jakarta seperti, pembangunan Blok A Tanah Abang. Kemudian, Tempat Pembungan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, karena DKI justru harus membayar RP 400 miliar per tahun. Padahal lahan yang digunakan adalah milik Pemprov DKI. Contoh lain yang disebut Basuki adalah Sea Wolrd, Ancol. Pada kasus ini, dalam perjanjian BOT selama 30 tahun. Namun saat sudah selesai, pihak pengelola tidak mau m

Puluhan Rumah di Padamulya Terbakar

Sumber: beritajakarta.com Peristiwa kebakaran kembali terjadi di Jakarta Barat. Kali ini, si jago merah mengamuk dan menghanguskan puluhan rumah di lokasi padat penduduk di Jalan Petak Kodok, Padamulya, RT 07 dan 08/09, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora. Sanusi (40), warga setempat mengatakan, api terlihat sekitar pukul 12.00. “Dugaannya penyebab kebakaran akibat korsleting listrik dari rumah Ibu Inah (61),” ujar Sanusi, Selasa (30/6). Usaha warga untuk memadamkan api sia-sia karena kondisi bangunan serta angin yang berhembus cukup kencang. Lurah Angke, Masyudi mengatakan, pihaknya masih melakukan pendataan beberapa rumah yang terbakar. “Api memang sudah dapat dijinakkan. Tapi masih dalam tahap pendinginan hingga kami masih mendata jumlah pastinya, tapi diperkirakan jumlahnya mencapai puluhan,” ucap Masyudi, Kebakaran, kata Masyudi, terbilang besar dan hebat. Namun, belum ada laporan korban luka maupun tewas. Kasudin Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta

Jaktim Bentuk Tim Jejaring Keamanan Pangan

Sumber: beritajakarta.com Untuk mengantisipasi terjadinya kerawanan pangan, Pemkot Administratif Jakarta Timur membentuk Tm Jejaring Keamanan Pangan yang bertugas melakukan pengawasan kebutuhan pangan secara terpadu. Kepala Sudin Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Jakarta Timur, Bayu Sari Hastuti mengatakan, tim ini beranggotakan dari beberapa instansi terkait seperti dari Sudin Perindustrian & Energi, Sudin KUMKMP, Sudin Penddikan, Satpol PP, BBPOM dan Polisi. "Kami akan melakukan pengawasan ke pasar pasar tradisional, pasar swalayan, resto, juga ke sekolah-sekolah untuk mengecek jajanan anak yang dijajakan," ujar Bayu Sari Hastuti, Selasa (30/6). Selain itu, tim ini juga akan mensosialisasikan Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2014 tentang Keamanan dan Gizi Pangan kepada masyarakat serta para pedagang. "Kami juga melakukan pengawasan terupadu untuk antisiapsi masuknya komoditas pertanian, peternakan dan perikanan dari luar daerah yang kur